Keistimewaan Desa Kajen Margoyoso Pati



foto: Ahmad Nur Luqman, ig @an_nurluqman

Desa Kajen merupakan salah satu  desa yang ada di Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Yang menarik dari desa ini adalah banyaknya santri yang berdatangan dari berbagai penjuru dan tidak sedikitnya pondok pesantren yang berdiri dalam satu desa. Jadi, tidak heran apabila jumlah masyarakat pribumi dengan masyarakat pendatang (santri) lebih banyakan masyarakat pendatang.

Di desa ini, jumlah masjid hanya ada satu. Jadi, pada saat pelaksanaan salat jumat dipastikan akan mengalami pembludakan jamaah salat jumat. Berbanding terbalik pada saat pelaksanaan salat idul fitri, yang hampir dipastikan sepi jamaahnya, karena mayoritas santri pada pulang kampung. Hal tersebut yang bisa membuat desa ini populer dengan sebutan desa santri.

Jika ditilik dari sejarah singkatnya. Dahulu kala di ceritakan ada seorang Ulama asal Tuban, Jawa Timur bernama Syaikh Ahmad Mutamakkin terdampar di tepi pantai setelah dimuntahkan seekor ikan Mladang (sejenis ikan gabus yang sangat besar), yang kemudian bertemu dengan Haji Syamsudin, beliau adalah satu satunya haji di desa tersebut sehingga desa itu disebut desa kajen (kaji ijen, satu-satunya yang sudah berhaji). Setelah beberapa lama menetap di desa Kajen, Syaikh Mutamakkin dinikahkan oleh putrinya Haji Syamsudin dan membuka pesantren untuk pertama kalinya, sampai dengan sekarang ini dan hingga kini, semakin bertambah jumlah pesantren yang didirikan di desa tersebut oleh keturunan-keturunan beliau.

Konon sang presiden RI keempat Gus dur juga pernah nyantri di desa ini bersama dengan sang kyai Mbah Dullah Salam Kajen. Selain keistimewaan disebut sebagai desa santri, ada juga empat keistimewaan lain dari desa satu ini. Apa saja itu? Mari kita simak bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Flash disk Tidak terbaca, begini cara benerinnya.

Cara buat Google FORM 36

MALAM NISFU SYA'BAN